Black Moustache Hello Beauty(ʃ⌣ƪ): HAMASAH YA MUALLA

Sabtu, 17 Januari 2015

HAMASAH YA MUALLA


             Memperjuangkan itu memang sulit. Apalagi kalau misalkan kita sudah dapat apa yang kita perjuangankan, dan lebih sulit lagi kita mempertahankannya. Begitulah yang dialami cika, gadis berumur 17 tahun bisa dibilang beranjak dewasa sudah mengambil pilihan untuk hidupnya. Lahir dari keluarga beragama kristiani tidak membuat dia menjaga jarak dari orang-orang yang mayoritas disekolahnya beragama islam, ya tentu saja teman sebangku disekolahnya bernama Aisyah mempunyai agama yang berbeda darinya. Mereka telah bersahabat dari SMP. Cika mempunyai kekasih bernama dafa. Mereka telah menjalin hubungan kurang lebih setengah tahun dan beruntungnya cika mendapatkan lelaki yang seagama dengannya.

Pada suatu hari dilorong sekolah
(cika sedang menunggu aisyah shalat ashar)
Cika: “sudah shalatnya? Aku nanti mau ketemu dafa. Maaf sore nanti kita gak bisa jalan dulu hehehe” (cika tertawa kecil sambil memerkan gigi kelincinya)
Aisyah: “Alhamdulillah sudah. Gak apa-apa, santai aja kita kan bisa kapan-kapan lagi”
Cika: “oke, hari ini aku anter kamu pulang. Makasih sebelumnyaaa temen sebangku akuuu paling cantikkk muaahh” (cika mencubit salah satu pipi aisyah, aisyah meringis kesakitan)
Aisyah: “cika apaan sih? Sakit cika!!!!!!!” ucap aisyah sambil menarik baju cika.
            Mereka akhirnya pulang, ya aisyah pulang sendiri dan cika pulang bersama dafa
Cika: “udah nunggu lama ya? Maaf tadi aku nemenin aisyah dulu”
Dafa: “gak apa-apa kok. Yuk kita ke tukang es podeng. Tuh dibelah sana” ucap dafa (sambil menunjuk kearah sebrang jalan)
Dafa dan cika akhirnya memesan 2 es podeng. Pesanan pun datang.
(Di tempat es podeng)
Cika: “makasih ya, maaf jadi ngerepotin kamu” (sambil menundukan wajahnya)
Dafa: “hahaha kok mukanya di tekuk? Gak apa-apa aku kan cuman pengen berbagi. Masa aku yang makan kamu gak dikasih sih?” (sambil memegang dagu cika dan mengangkat muka cika)
Cika: “daf?”
Dafa: “ya?”
Cika: “aku aneh daf. Aku kan selalu nemenin aisyah kemushola. Pasti setiap jam 3 sore dia shalat, setiap jam 12 siang dia shalat terus kalo istirahat pertama dia selalu kemasjid untuk shalat du…duuu..duuu apa ya aku lupa. Emang di islam harus kayak gitu ya daf? Aku aja yang ke greja setiap seminggu sekali aja males banget daf. Itu juga aku sering alesan sama mamah.” Ucap cika (sambil menyuapkan sesendok es podeng kedalam mulutnya)
Dafa: (dafa menghentikan memakan espodengnya dan menjawab omongan cika) “hm aku pernah Tanya sama temen ku yang beragama islam katanya sih itu sebagai ucapan syukur mereka.”
(cika mengerenyitkan keningnya)
Cika: “hmmm ucapan syukur?”
Dafa tidak menjawab, sesudah mengabiskan es nya mereka langsung pergi. Dafa mengantarkan cika sampai kerumahnya. Cika masih heran dengan perkataan dafa. Dia bertanya-tanya didalam hati, ‘maksudnya ucapan syukur apa sih?’ ‘apa setiap orang islam seperti itu? Kok diagamaku tidak diajarkan.’ Ingin rasanya cika menanyakan itu semua kepada aisyah. Tapi dia tidak enak hati untuk bertanya. Cukup diantara mereka ada toleransi. Cika tidak ingin terlalu jauh mengenal agama aisyah tapi ia masih penasaran.
Keesokan harinya disekolah
(dikelas cika)
Cika: “selamat pagi  syah. Ada PR apa hari ini? “
Aisyah: “selamat pagi juga cikaaaa, kayaknya gak ada. Tapi seperti biasa sekarang pelajaran agama kamu harus keluar kelas, mengungsi kekelas lain yang tidak ada gurunya. Hehehe” jawab aisyah
Cika: “oh iya iya! Sekarang kan pelajaran agama. Haduh aku malah bawa pelajaran yang untuk besok lagi. Ahilah sebel ah” ucap cika (sambil menendang kursi)
Aisyah: “sstt ah jangan bête gitu. Gak baik menendang kursi. Kalo diagamaku sikap marah kayak gitu jangan dilakukan soalnya nanti diri kita dikuasai oleh setan”
Cika: “maksud kamu?”
Aisyah: “maksud aku, kalo kamu marah coba tarik nafas dalam-dalam. Jangan menendang kursi seperti itu, itu tandanya dirimu sudah dikuasai oleh setan. Kalo kamu masih kayak gitu setan malah tambah menguasai dirimu bisa-bisa kamu nyampe nyekek aku sanking keselnya sama jadwal”
Cika: “ooohhhhhhhh” (membulatkan mulutnya membentuk huruf O)
Cika kini tau mengapa aisyah tidak marah kepadanya apabila cika lupa membawa bukunya atau cika sering mengejeknya. Mungkin diagama aisyah marah-marah itu tidak diperbolehkan. Ya karena tentu saja temannya itu taat akan agamanya. Cika merasa ada yang aneh didalam dirinya, Cika semakin ingin tau lebih dalam lagi tentang islam entah apa yang membuatnya seperti itu.
            Pelajaran agama pun dimulai, cika meninggalkan kelas dan dia duduk didepan kelas sambil meminum air yang ada di botol minuman miliknya. Seketika zee temannya yang berbeda kelasnya menghampiri cika. Ia duduk disebelahnya.
(didepan kelas)
Zee: “hei cik.” Sapa zee (sambil tersenyum)
Cika: “hei zee. Abis olahraga ya? Ini mau minum?” (menyodorkan botol mineral miliknya)
Zee: “boleh deh”
Cika menatap zee. Mungkin zee kelelahan.
Zee: “oh ya ngapain diluar? Ohhhh gue tau pasti ini pelajaran agama kan? Dasar nakal lo ya ya pelajaran agama lo ga masuk hahahaha”
Cika: “yeeeee kayak lo nggak aja. Agama kita sama coy, lu juga sering bolos kalo pelajaran agama” (menjulurkan lidahnya kea rah zee)
Zee: “dasar lo ya!” (sambil menjitak ujung kepala cika)
Cika: “oh iya lo pernah gak sih masuk ke dalem kelas agama?”
Zee teringat akan sesuatu.
Zee: “pernah pernah baru baru ini sekitar 2 minggu lalu. Gue penasaran sama kelas agama islam gue sampai pernah dimarahin pak ijul gara-gara gue masuk kelas agama islam
Cika: “oh iya? Terus mereka ngbahas apa aja sih zee?”
Zee: “ya gitu ngbahas tentang perilaku, eh tapi kalo di dia disebutnya akhlak ya? Nah iya dia ngbahas itu kadang juga kisah-kisah nabi dan sahabatnya. Ya gitu seru sih dengerinnya kayak berasa didongengin. Hahaha gue sampe betah disana”
Cika: “kok kayaknya lo tau hampir semua? Lo sering masuk kelas agama islam ya? Hayoooo” tuduh cika sambil menyodorkan telunjuk kearah wajah zee
Zee: “hahaha tau aja lo. Kali-kali lo masuk deh. Katanya sih tuhan kita satu walaupun agama didunia ini berbeda-beda tapi kok kita malah saling berantem ya cik? Bingung deh gue kadang suka denger berita di tv tv tentang teroris gitu. Hati-hati aja deh main sama orang islam cik bisi dibom lu sama teroris dar islam hahaha. Eh by the way gue kekelas duluan ya.” (Meninggalkan cika, setengah melangkah zee berbalik badan) “oiya lo dicariin dafa tadi”
Cika tersenyum membalas omongan zee. Dia berfikir kenapa zee mempunyai pikiran seperti itu terhadap orang islam? Tapi kok aisyah beda, tidak sama yang diceritakan oleh zee. Aisyah selalu baik terhadap cika. Bagaimana untuk meneror jika aisyah saja tidak pernah marah walaupun dibuat kesal oleh cika. Apakah semua orang islam seperti itu?
(Cika menghampiri aisyah seusai pelajaran agama)
Cika: “syah, emang bener ya kalo orang islam itu teroris?”
(Aisyah sontak kaget. Dia berusaha menjelaskan cika dan meyakinkan cika bahwa orang islam buka teroris)
Aisyah: “kamu tau dari mana? Tidak semua orang islam seperti itu cika, kita udah temenan dari kelas 1 SMA tapi kamu melihat gak kalo aku akan mengebom sekolah ini, eh jangan jauh-jauh deh misalkan aku mau ngbom kamu? Nggak kan? Mungkin banyak orang bilang orang islam itu teroris. Bahkan wanita yang memakai cadar pun dibilang istri teroris. Mereka itu telah dicuci otaknya, mereka menganggap kalo yang mereka lakukan mengebom orang orang nasrani yang tidak bersalah itu adalah Jahid berada dijalan allah. Padahal mujahid itu tidak seperti itu, contoh-contoh mujahid itu orang-orang Palestine yang melindung tanah yang mereka peninggalan nabi dari Israel. Jadi orang yang beranggapan islam sebagai agama teroris itu salah. Kadang aku suka kesel juga sih agama ku sering dikata seperti itu. Tapi itu lah pikiran orang tidak semuanya berfikiran sama. Aku anggap ocehan mereka sebagai motivasiku untuk membuktikan bahwa islam tidak seperti yang mereka bayangkan”
            Cika tertegun mendengar ucapan aisyah. Ia tidak menyangka kalo temannya bisa berkata seperti itu. Cika juga masih penasaran mengapa aisyah sering shalat.
Cika: “syaah, kamu kenapa sih sering banget shalat?”
Aisyah: “loh? Kok nanya seperti itu? Sini deh shalat itu sebagai tanda syukur aku kepada tuhanku. Tuhanku mewajibkan shalat untuk hamba-hambanya yang beragama islam. Coba sini kamu tau kan kita bernafas itu datangnya dari siapa? Coba kalo misalkan kita bernafas disuruh bayar, orang kaya pun gak sanggup beli oksigen yang kita hirup. Aku juga bersyukur masih diberi kehidupan sama tuhanku. Masa sih aku udah dikasih nafas dikasih segala-galanya masih saja tidak bersyukur? Makanya in syaa allah aku akan selalu menaatin perintah yang di berikan oleh tuhanku.”
(aisyah mengambil mukena dan al qur’an)
Cika: “oh gitu, eh eh mau kemana?”
Aisyah: “hmm aku mau kemushola seperti biasa udah waktunya shalat dhuha kamu mau nemenin aku?”
Cika: “gausah deh, munkin dafa mau nyamperin aku kekelas”
Cika: “hmm oke”
            Mulai dari percakapan itu cika membayangkan dan masih ingin bertanya-tanya tentang islam. Entah apa yang membuat dia penasaran akan islam. Hatinya kecilnya selalu ingin tau, tapi dia berfikir bahwa ia mempunyai agama yang dari lahir dia anut.
            Di mushola sekolah cika menghentikan langkahnya. Ia merasa mendengar bunyi yang indah sekali. Sesekali ia ingin masuk kedalam mushola itu dan mendengarkannya lebih keras. Ia pun masuk dan melihat bahwa aisyah sedang membaca kitabnya. Ia mematung didepan pintu mushola, kaki terasa kaku unuk meninggalkan tempat itu dan hatinya pun tenang ketika aisyah membaca isi kitabnya. Ia tidak pernah merasa setenang dan senyaman ini apabila ia sedang beribadah digreja. Selesai mengaji aisyah pun menoleh kebelakang, aisyah merasa ada yang memperhatikan dirinya. Ternyata itu cika teman sebangkunya yang mendengarkan dia membaca al-qur’an.
            Berbulan-bulan cika mencari tau tentang islam lewat guru agamanya atau teman sebangkunya. Ia pun kini memasuki kelas agama islam kalau orang tuanya tahu pasti cika sudah dimarahi besar-besaran. Tapi rahasia ini hanya teman-teman cika yang tau. Berbulan-bulan juga dia sering memperhatikan aisyah shalat kadang ia suka meniru gerakan shalat-shalat aisyah. Aisyah pernah memberitahu kalau gerakan-gerakan shalat juga ada manfaatnya untuk kesehatan. Ternyata memang benar cika baca di internet kalau gerakan-gerakan shalat itu ada manfaat besar bagi tubuh. Lantas cika merasa nyaman sampai akhirnya cika berniat untuk berpindah agama dan menjadi seorang mualaf. Ia sudah memikirkan matang-matang selama 3 bulan terakhir ini, tapi ia tidak bisa membayangkan kalau orang tuanya tahu soal keputusan cika. Dan ia juga sudah tau konsekuensinya kalau dafa dan orang tuanya akan meninggalkannya.
Cika: “syah aku pengen ngomong. Aku…hmmm.aaa..kuuu”
Aisyah: “iya cik? Santai santai nih coba minum dulu” (sambil menyodorkan air mineral tapi cika menolaknya)
Cika: “aku akuuu…aaa…kuuu aku pengen masuk islam syah” ucap cika sambil menundukan kepalanya dan terlihat pucat mukanya
Aisyah: “masya allah? Kamu serius? Itu bukan masalah kecil. Apa kamu sudah memikirkannya baik-baik?
(cika mengangguk)
Aisyah: “lantas bagaimana dengan orangtua mu?”
Cika: “maka dari itu aku bingung kamu mau bantu aku kan untuk ngomong ke orang tua ku?”
           
            Mulai dari percakapan itu cika berfikir untuk tidak memberitau orangtuanya. Dan seminggu kemudian ia menemui ayah aisyah untuk mengislamkan dirinya, dan tante cika lah yang menjadi wali. Tante cika tau mengenai keputusan keponakannya. Ia juga tidak akan memberitahu kepada orang tua cika.
Ayah aisyah: “apaa kamu benar-benar yakin akan keputusan mu itu?”
(Cika mengangguk pasti akan keputusannya.)
Ayah aisyah: “baiklah kini ulangi ucapan om ya. Asyhadu an laa ilaaha illallah Asyhadu anna muhammadan rasulullah”
Cika: “Asyhadu an laa ilaaha illallah Asyhadu anna muhammadan rasulullah”
            Cika pun merasakan damai dihatinya dan belum pernah ia merasa seperti itu sebelumnya.
Aisyah: “Alhamdulillah”
            Aisyah mengucap syukur ia berterimakasih Karena temannya masuk islam ia berdoa semoga allah memudahkan jalannya.
Aisyah: “Alhamdulillah, semoga allah selalu ada dihati kamu cik. Nanti aku akan tuntun kamu kok perlahan demi perlahan.”
Cika: “makasih ya” cika mengusap pipinya sambil memeluk sahabatnya itu.
            Cika resmi diislamkan. Hanya tantenya dan keluarga aisyahlah yang tau. Ia diislamkan sesudah ia menjalani Ujian Nasional. Dan Alhamdulillah cika mendapatkan nilai yang cukup bagus.  Dirumah ia bersikap biasa saja ia menjalankan shalat selalu alasan keluar untuk shalat. Dan ia tidak berani memakai jilbab seperti aisyah. Sudah lama cika tidak bertemu dengan dafa semenjak dirinya diislamkan. Keesokan harinya para alumni SMAN 1 GUNDAR menghadiri undangan sekolah untuk para alumni. Dan cika pun bertemu dengan dafa
(dafa menghampiri cika)
(di halaman depan sekolah)
Dafa: “hai cik, hehehe udah lama gak ketemu. Hm aku focus un jadi gak sempat mengabarin kamu.”
            Cika terdiam memandangi lelaki yang ada didepan matanya. Cika masih menyayangi dafa tapi agama mereka kini sudah berbeda
Dafa: “cik jalan yuk nanti sore”
Cika: “maaf daf aku gak bisa.”
Dafa: “gak bisa kenapa?”
Cika: “kita sekarang udah beda daf. Udah beda. Jadi kamu mending cari cewek yang bener-bener seagama”
Dafa: “maksud kamu? Kita kan seagama cik”
Cika: “maaf daf, kita beda. Kita udah gak seagama lagi. Aku beragama islam dan kamu kristiani. Kita beda. Didalam agama ku juga tidak mengajarkan pacaran. Maaf daf kita harus menjauh kalo perlu kita biasa saja layaknya orang tidak saling kenal”
(Dafa kaget. Dan memandangi cika).
Dafa: “kamu jangan bercanda cik. Kamu serius mualaf? Aku gak nyangka cik. Pasti ini bergaul karena si aisyah itu kan? Emang dia ngcuci otak kamu!”
Dafa pergi meninggalkan cika. Cika hanya bisa beristigfar dalam hati. Ia menundukan kepalanya. Begitu banyak cobaan yang cika hadapi. Rasa malas pun mulai menghantui dia. Dari dia bangun telat pada saat shalat shubuh.
(di kampus)
Aisyah: “cik, kenapa?”
(Cika menoleh kearah aisyah)
Cika: “hmmm syah, kenapa ya akhir-akhir ini aku males banget bangun shubuh padahal dulu aku sering bangun shubuh apa lagi pas denger adzan. Masjid kan deket dengan kost-an kita. Tapi aku ngerasa gak kebangun waktu adzan”
Aisyah: “itu tandanya kamu lagi diuji sama allah. Allah lagi menguji keimanan kamu. Kemarin-kemarin allah ngasih hidayah sama kamu lewat dia meridhoi kamu masuk islam nah sekarang dia lagi menguji kamu lewat ujian ini. Coba niatin dalam hati kamu kalo kamu cuman beribadah kepada-Nya.  Inget setan ada dimana-mana dia bisa saja menggoda kamu. Jadi jika kamu malas shalat inget allah. Kamu beribadah untuk mendapat pahalanya”
            Cika pun mulai melaksanakan apa yang aisyah katakana. Ia terus melawan  rasa malasnya. Ia kini berusaha bangun shubuh tepat waktu. Kini dia memulai puasa hari pertamanya.
Cika: “aisyah jadi gini ya rasanya puasa. Kamu kok kuat syah sampai maghrib? Aku udah gatahan ini masih waktu dhuha ajaa udah haus”
Aisyah: “emang gitu awalnya sama kayak anak SD belajar puasa setengah hari dulu aja kalo gak kuat. Tapi kalo kamu yakin mau puasa sampai maghrib ya Alhamdulillah”
            Di kost-an aisyah mengajak cika shalat dimasjid dekat kostannya. Kini cika harus jauh meninggalkan orangtuanya. Sampai saat ini orang tuanya belum tahu mengenai ke-mualaf-an cika. Orang tuanya tidak pernah curiga pada cika. Cika selalu beralasan apabila dia dirumah ingin shalat, ia keluar dan izin untuk ke greja padahal dia shalat dimasjid. Pada saat cika shalat dimasjid, Mamah dan papah cika pergi menengoki cika malam-malam sengaja untuk memberikan surprise kepada cika
(Di kostan)
Mamah chika: “pah kok gak ada orang ya? Cika lagi beli makan kali ya yah? Eh yah itu ada apa?
(mamah cika memerhatikan tulisan kaligrafi yang terpajang diatas tv dan kaligrafi bertuliskan ‘ALLAH’ di pintu lemari cika)
Mamah chika: “pah, ini bukannya kepunyaan orang-orang islam yang teroris itu kan yah? Kok anak kita menyimpannya? Setahu ibu dia tinggal sendiri tidak bersama dengan aisyah. Dan ini pah….”
(mamah chika mengambil al qur’an yang ditemukan dimeja belajar chika)
Mamah chika: “pah ini kan……yah jangan bilang pah jangan bilang kalo anak kita pindah agama. Astaga Papaaahhh…” (mamah chika menangis)
            Akhirnya cika sampai didepan kamar kostnya ia melihat pintu kamar kostnya terbuka dan ia begitu hapal sepatu yang bertengger didepan pintu kostnya.
Chika: “Jangan…jangaaannn” (cika masuk secara pelan pelan)
(Mamah menampar cika)
Mamah chika: “APA-APAAN KAMU HAH? INI APA?!” (sambil melempar kaligrafi dan alqur’an ke arah cika)
Cika: “Mah, tunggu cika bisa jelasin”
Papah cika: “Cika ayah kecewa sama kamu! Maksud kamu apa? Sembunyi-sembunyi dari kami? KAMI INI ORANG TUA KAMU! KAMU SADAR TIDAK CIKA? (sambil mengguncang-guncangkan bahu cika) KAMI DIANGGAP APA OLEH KAMU CIKA? KAMU PINDAH AGAMA KAN? KAMU PINDAH AGAMA KAN? BISA-BISANYA KMU MENGKHINATI AGAMU SENDIRI!” (ayah cika membalikan badannya)
Cika: “mah, pah. Ini sudah jadi keputusan chika. Cika merasa nyaman dalam agama islam. Cika merasa islam tidak seburuk yang mamah bilang waktu cika masih smp. Maafin cika mah, pah cika gak pernah kasih tau. Bukan nya cika bermaksud untuk mengkhianati agama cika yang cika anut dahulu. Cika merasa islam agama yang sempurna. Lebih sempurna dari agama yang mamah papah anut.”
mamah Cika: (mengepalkan tangannya kemudian menampar chika) “Beresin barang-barang kamu! Kita pulang! Sekarang juga kamu tinggalkan agamamu!” (Mamah chika menarik lengan chika)
(Cika diam terpaku)
Cika: (cika melepaskan genggaman tangan mamahnya) “Tidak mah cika tidak mau. Cika akan tetap teguh pada agama cika. Cika tau ini keputusan cika yang terbaik. Agama islam itu agama yang sempurna. Mamah tidak bisa memaksa hak cika untuk memeluk agama yang cika anut. Mamah hanya mamah cika, berpindah agama itu hak cika!”
Mamah cika: “KURANG AJAR KAMU! ANAK TIDAK TAHU DIRI! MEMANGNYA KAMU DIBESARKAN OLEH SIAPA? DARI UANG SIAPA? MULAI SEKARANG KAMU BUKAN ANAK KITA LAGI. AYOK PAH PULANG!  ANAK TIDAK TAHU DIRI!”
Cika masih tertegun diam mematung. Orang tuanya pergi meninggalkan dia dan tidak menganggap cika anaknya lagi
Cika: “Ya allah apa cobaan mu masih ada yang aku hadapi lagi? Ya allah teguhkan lah hatiku agar aku tetap berpegangan kepadamu. Allahu akbar” (Cika menunduk sambil menangis)
            Mulai kejadian itu cika memulai dirinya sebagai wanita yang tidak dianggap anak oleh mamah papahnya, dia memulai hidup barunya dan ia kini melamar pekerjaan. Sudah 5 tahun tidak ada perusahaan yang mau menerimanya.
(diwarung)
(Aisyah menghampiri chika yang sedari tadi melamun diwarung)
Aisyah: “ayolah jangan cemberut gitu cik. Rezeki allah masih ada didepan mata. Jangan nyerah! kalo kamu tidak diterima oleh perusahaan-perusahaan yang kamu inati, kamu bisa kok bikin perusahaan gitu. Contohnya kan kamu bisa membuat usaha online. Hari gini kan online lagi jaman gitu lho”

            Akhirnya cika memulai usaha online sedikit demi sedikit ia memiliki untung yang besar dari usahanya. Tidak lupa juga aisyah selalu berada di belakang cika apabila cika butuh semangat, aisyah juga selalu membantu cika dalam usaha onlinenya. 2 tahun menggeluti usaha online tersebut, cika kini sudah bisa membuka ruko sendiri di mall ternama didaerahnya. Kini semua masa lalu kelamnya ia kubur dalam-dalam dan dijadikan pelajaran bagi dirinya. Ia yakin orangtuanya akan diberi hidayah oleh allah walaupun sampai saat cika sesukses ini dia belum mendapat kabar dari orang tuanya. 

1 komentar:

  1. MGM Grand Casino Resort Spa Announces $25 Million Renovation
    The MGM 포항 출장샵 Grand Casino Resort Spa in 구리 출장마사지 Las Vegas 제천 출장안마 is being upgraded with an exciting remodeling that adds 속초 출장마사지 personality 광양 출장샵 to the property.Oct 15, 2021

    BalasHapus